KKI 2025: UMKM Indonesia Naik Kelas dan Go Global​

KKI 2025: UMKM Indonesia Naik Kelas dan Go Global

Author: Alwan Ayyasyi, 6 Agustus 2025

Di tengah tantangan ekonomi global yang dinamis, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia kembali menunjukkan ketangguhannya. Melalui dua inisiatif besar yang digelar pada bulan Agustus ini Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 dan Pekan Pengembangan Ekspor 2025 peluang bagi UMKM untuk naik kelas dan menembus pasar internasional semakin terbuka lebar. Kedua acara ini tidak hanya menjadi ajang promosi produk lokal, tetapi juga menjadi simbol nyata dari transformasi UMKM menuju ekosistem bisnis yang lebih inklusif, digital, dan berdaya saing global.

Diselenggarakan oleh Bank Indonesia pada 7–10 Agustus 2025 di Jakarta, KKI 2025 berhasil mencatatkan berbagai capaian strategis yang memperkuat posisi UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Dalam acara ini, tercatat nilai transaksi ekspor melalui skema business matching mencapai Rp168,3 miliar, melibatkan 26 pembeli dari 17 negara. Ini menunjukkan bahwa produk-produk UMKM Indonesia semakin diminati di pasar internasional, baik dari sektor kerajinan, kuliner, hingga fesyen berkelanjutan.

Tak hanya itu, pembiayaan kepada pelaku UMKM juga mengalami lonjakan signifikan, dengan total nilai mencapai Rp224 miliar, termasuk Rp96 miliar yang dialokasikan khusus untuk UMKM hijau, sebuah langkah penting dalam mendukung transisi ekonomi berkelanjutan. Dari sisi penjualan, omzet yang dihasilkan selama acara mencapai Rp98,7 miliar, sebagian besar melalui transaksi digital menggunakan QRIS, menandakan bahwa digitalisasi UMKM bukan lagi wacana, melainkan kenyataan yang terus berkembang.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menyampaikan bahwa KKI bukan sekadar pameran, melainkan panggung kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan pelaku usaha untuk memperkuat ekosistem UMKM. “Kami ingin UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. KKI adalah bukti bahwa UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan RI turut memperkuat langkah UMKM menuju pasar ekspor melalui penyelenggaraan Pekan Pengembangan Ekspor 2025. Acara ini digelar serentak di lima kota besar—Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Medan—dengan fokus utama pada peningkatan kapasitas ekspor UMKM. Melalui pelatihan, seminar, dan sesi konsultasi bisnis, pelaku UMKM dibekalidengan pengetahuan praktis mengenai regulasi ekspor, strategi pemasaran internasional, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar.

Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menegaskan bahwa pemerintah siap mendampingi UMKM dalam setiap tahap ekspansi global. “Kami memiliki 46 perwakilan perdagangan di luar negeri yang siap menjadi jembatan antara produk lokal dan pasar dunia. UMKM harus berani melangkah, dan kami akan mendukung penuh,” tegasnya.

Data terbaru dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa pada Triwulan I 2025, sebanyak 431 UMKM berhasil mencatatkan omzet ekspor sebesar Rp452,5 miliar, meningkat hampir 60% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini menjadi bukti bahwa strategi penguatan UMKM melalui digitalisasi, pembiayaan inklusif, dan literasi ekspor mulai menunjukkan hasil yang nyata.

Transformasi UMKM Indonesia kini bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah gerakan nasional yang melibatkan seluruh elemen bangsa. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, UMKM Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemain utama dalam perekonomian global. Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pelaku usaha untuk terus berinovasi, memperluas pasar, dan meningkatkan daya saing.

Scroll to Top